Sampah
adalah sesuatu yang tentu tidak asing lagi bagi kita semua, setiap hari manusia
menghasilkan sampah dalam berbagai jenis dan bentuk.Dalam sehari, jumlah sampah
yang dibuang oleh satu orang, rata-rata sebesar 2,5 liter. Bisa dibayangkan
berapa liter sampah yang terdapat di suatu wilayah misalnya desa dengan jumlah
penduduk ribuan, tentu sangat banyak bukan?. Oleh karena itu dalam suatu
wilayah sangat diperlukan adanya
pengelolaan sehingga sampah yang dibuang tidak menimbulkan masalah baik bagi
lingkungan, alam, maupun bagi masyarakat
itu sendiri.
Kecamatan Wagir merupakan salah satu Kecamatan
yang ada di Kabupaten Malang yang memiliki intensitas aktifitas permukiman dan
komersial yang tinggi. Saat ini jumlah timbulan sampah di Kecamatan Wagir
mencapai 2 ton per hari, sedangkan sebesar 80%. TPS di Kecamatan Wagir masih
berupa lahan terbuka sehingga masyarakat disekitar TPS terganggu dengan bau
yang ditimbulkan.
Desa Parangargo merupakan
salah satu desa di Kecamatan Wagir yang belum mempunyai TPS yang memadai.
Awalnya, sampah sampah yang dibuang oleh masyarakat Desa Parangargo dibuang dan
di bakar di lahan kosong milik warga. Namun semakin lama sampah yang dihasilkan
semakin banyak dan lahan kosong semakin sedikit serta warga semakin malas untuk
megolah sampahnya sendiri sehingga lambat laun sampah ditimbun di tempat tempat
tertentu seperti pada gambar dibawah ini. Karena dinilai lebih praktis dan efisien.
|
Timbunan Sampah di Dusun Wagir Desa Parangargo |
|
Timbunan Sampah di Perbatasan Desa Sitirejo dengan Desa Parangargo |
|
Timbunan Sampah di Dusun Genengan
Timbunan-timbunan sampah ini kian menggunung dari
tahun ke tahun dan menimbulkan berbagai masalah lingkungan seperti bau yang tak
sedap dan merusak keindahan desa. Letak tempat penimbunan juga berada di tepi
sungai yang tentu akan semakin berbahaya bagi lingkungan.
Hingga pada bulan Januari 2019 Pemerintah Desa
Parangargo menyewa sebuah lahan untuk di jadikan sebagai Tempat Pembuangan
Sampah Sementara (TPS) bagi warga Desa Parangargo, sebagai salah satu upaya
mengurangi timbunan sampah di tempat-tempat yang tidak seharusanya. Namun,
masalah tidak selesai sampai disini. Lahan yang di sewa sebagai TPS berada di
tepi sungai. Terlebih lagi, meskipun dinamakan sebagai TPS, lahan tersebut
malah terlihat seperti timbunan-timbunan sampah liar lain. Sampah yang di
dibuang tidak diangkut menuju TPA dan malah berakhir menjadi timbunan sampah. Timbunan
Sampah berada di lahan terbuka yang berada persis di tepi jalan. Letaknya tidak
jauh dari rumah warga dan kondisinya benar benar memprihatinkan. Orang yang
lewat akan secara otomatis menutup hidung karena bau sampah yang menyengat,
|
Timbunan Sampah di TPS Desa Parangargo di Dusun Juwetmanting |
|
Timbunan Sampah Menyebabkan Suburnya Pertumbuhan Lalat |
TPS yang di buat oleh Pemerintah Desa
Parangargo melayani seluruh dusun di
desa tersebut kecuali Dusun Durenan yang masyarakatnya, memilih untuk membuang
sampah di lahan sendiri kemudian di bakar. Dalam dua bulan saja TPS Desa
Parangargo yang terletak di Dusun Juwetmanting ini telah menciptakan gundukan
sampah. Bayangkan seberapa tinggi gundukan sampah yang akan terbentuk selama setahun,
dua tahun apalagi 5 tahun. Letak TPS ini juga berada di dekat sungai dan saat
ini sudah ada sampah yang meluber hingga ke sungai.
Solusi
Untuk mengatasi masalah persampahan di Desa
Parangargo dan di kecamatan Wagir ini tentu tidak mudah dan diperlukan sinergi
antara masyarakat dan pemerintah. Berikut solusi yang dapat dilakukan oleh
masyarakat dan pemerintah.
- Mengangkut Gundukan sampah yang telah lama
ditimbun menggunakan alat berat dan mengangkut sisa sisa sampahnya dengan cara
gotong royong bersama seluruh warga. sehingga lingkungan menjadi besih kembali.
- Memberi papan larangan membuang sampah pada
tempat bekas timbunan atau bila perlu memasang pagar di tempat tersebut.
- Membangun TPS sederhana dari bambu dan
menggerakkan oganisasi desa seperti karangtaruna dan ibu-ibu PKK untuk
mengelola sampah yang bisa di daur ulang.
- Membangun TPS sesuai dengan standar kebutuhan TPS
berdasarkan SNI 03-1733-2004, SNI 3242-2008 yaitu sebagai berikut.
Salah satu solusi yang Kelompok kami
rekomendasikan, sekaligus untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Teknologi
dan Informasi, adalah pemindahan lokasi TPS serta pembangunan TPS di Lokasi
yang lebih strategis. Berikut rencana kami dalam pembuatan TPS Terpadu di Desa
Parangargo.
1. Lokasi
Lokasi
yang menurut kami strategis untuk tempat pembangunan TPS adalah di Dusun
Durenan Desa Parangargo. Alasan kami memilih lokasi ini adalah karena letaknya
yang jauh dari permukiman, namun masih bisa di akses dengan mobil. Terutama
truk yang nantinya akan mengangkut sampah. Lokasi ini dulunya adalah kandang
sapi sehingga tidak ada alih fungsi lahan dimana sebelum kandang sapi lokasi
tersebut adalah lahan pertanian.
2. Besaran TPS
Dari data
Kecamatan Wagir tahun 2018 jumlah penduduk di Kecamatan Wagir berjumlah 91.621
jiwa sehingga belum memenuhi standar SNI untuk membangun TPS Tipe III sehingga
kami memutuskan untuk menyesuaikan besaran TPS dengan jumlah penduduk . TPS ini
rencananya akan dibangun di lahan seluas 2 Ha, dengan Luas lahan terbangun ±600
m2 yang terdiri dari 1 tempat penampungan sampah, 1 Tempat terbuka
untuk pemilahan sampah, dan 1 bangunan sebagai tempat pengmposan dengan satu
ruangan kantor untuk pengelola.
3. Lingkup Pelayanan
TPS ini
rencananya akan melayani seluruh desa di Kecamatan Wagir terutama desa yang
menurut RTRW Kabupaten Malang masuk kedalam wilayah Lingkar Kota Malang
sehingga desa-desa tersebut mengalami urbanisasi dengan Kepadatan penduduk yang
semakin tahun semakin tinggi.
Berikut kami tampikan video rancangan TPS yang akan
dibangun sebagai visualisasi dari deskripsi di atas
Artikel ini di buat untuk
memenuhi tugas kuliah Pengantar Informasi dan Komunikasi yang dibimbing oleh
ibu Annisaa Hamidah Imaduddina, ST., MSc dan sebagai informasi bagi
pembaca yang diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Nama Anggota Kelompok
1.
Haviz Surya Jakatikta
(1824076)
2.
Randy Elfranda Natanael
(1824079)
3.
Insia Wahda Aulia (1824081)
4.
Leon Chris Dion (1824088)
|
|
Nice blog upgrade lagi
BalasHapus